Tiga sosok pemimpin Aceh yang terlalu jujur dan ikhlas kepada musuh. Akhirnya mengalami nasib tragis. Inilah hasil ujian sejarah Aceh.
1. Tgk. Thjik di Tiro Muhammad Saman.
Terlalu jujur dan ikhlas kepada serdadu Belanda yang sudah terkurung dalam kèm concestration linie (12 tahun), yang mengajak supaya serdadu Belanda menyerah secara baik-baik, masuk Islam tanpa paksaan dan boleh tinggal di Aceh. Akhirnya intel Belanda (perempuan Aceh) berhasil membubuh tuba (racun) ke dalam makanan kesukaan yang menyebabkan Tgk. Thjik di Tiro meninggal dunia 1 Januari 1891.
2. Tuanku Muhammad Daudsyah, pemangku Sultan Aceh.
Terlalu jujur dan ikhlas kepada petinggi militer Belanda (Van Heuzt) yang berjanji tidak akan menghukum buang ke luar Aceh, asal mau menyerah tahun 1903. Akhirnya tahun 1908, dihukum buang ke Maluku kemudian ke Betawi sampai meninggal dunia tahun 1939
3. Tgk. Daud Beureu-éh.
Terlalu jujur dan ikhlas kepada Sukarno yang berjanji bahwa dasar negara Indonesia adalah Islam. Yang terjadi justru lain, tahun 1945. Tahun 1957 kena tipu lagi lewat Ikrar Lamtéh. Tahun 1962, kena tipu lagi dengan cèk kosong Daerah Istimewa Aceh; sampai akhirnya diculik dan dijebloskan dalam tahanan rahasia di Jakarta oleh rezim Suharto. Mana Tipu Aceh, malah kena tipu. ( Kuliah: Kajian Sejarah Aceh Kontemporer ).
Terlalu jujur dan ikhlas kepada petinggi militer Belanda (Van Heuzt) yang berjanji tidak akan menghukum buang ke luar Aceh, asal mau menyerah tahun 1903. Akhirnya tahun 1908, dihukum buang ke Maluku kemudian ke Betawi sampai meninggal dunia tahun 1939
3. Tgk. Daud Beureu-éh.
Terlalu jujur dan ikhlas kepada Sukarno yang berjanji bahwa dasar negara Indonesia adalah Islam. Yang terjadi justru lain, tahun 1945. Tahun 1957 kena tipu lagi lewat Ikrar Lamtéh. Tahun 1962, kena tipu lagi dengan cèk kosong Daerah Istimewa Aceh; sampai akhirnya diculik dan dijebloskan dalam tahanan rahasia di Jakarta oleh rezim Suharto. Mana Tipu Aceh, malah kena tipu. ( Kuliah: Kajian Sejarah Aceh Kontemporer ).
No comments:
Post a Comment