Po Teumeurehom Daya (Sultan Alaiddin Riatsyah)
adalah keturunan raja-raja Aceh yang terkenal pada abad 17. Pada setiap
Hari Raya Idul Adha, di makam ini diadakan upacara "Seumeuleng"
yaitu suatu upacara untuk memperingati Sultan Alaiddin Riatsyah (Po
Teumeurehom Daya) yang dilaksanakan oleh keturunan keturunan beliau
sampai sekarang. Seluruh masyarakat dari dalam maupun luar Kecamatan
Jaya datang untuk menyaksikan upacara Seumuleueng itu, karena cukup unik
dan tidak ada di daerah lain.
Sajian upacara tersebut terdiri dari makanan adat seperti Bu Yapan, Kuah Rayeuk, Takeeh U, Kuah Pengat dan lauk-pauk lainnya yang dimasak di Gampong Meunasah Rayeuk. Balai itu dibangun di kaki gunung yang tidak begitu jauh dengan kompleks makam Po Termeureuhom. Keturunan Po Teumeureuhom berkumpul di Balairung dengan memakai pakaian kebesaran dengan dominasi hitam, pakai tengkuluk, kain selempang yang panjangnya mencapai tiga meter lebih dan menggunakan sebilah pedang tanda kebesaran.
Sajian upacara tersebut terdiri dari makanan adat seperti Bu Yapan, Kuah Rayeuk, Takeeh U, Kuah Pengat dan lauk-pauk lainnya yang dimasak di Gampong Meunasah Rayeuk. Balai itu dibangun di kaki gunung yang tidak begitu jauh dengan kompleks makam Po Termeureuhom. Keturunan Po Teumeureuhom berkumpul di Balairung dengan memakai pakaian kebesaran dengan dominasi hitam, pakai tengkuluk, kain selempang yang panjangnya mencapai tiga meter lebih dan menggunakan sebilah pedang tanda kebesaran.
No comments:
Post a Comment