Kuburan tentara ini adalah salah satu yang
terluas di dunia. Sekitar 2.200 tentara termasuk empat orang jenderal
dimakamkan di sini, di tanah tempat para pejuang Aceh yang sangat gigih
melawan kolonialisme Belanda. Kuburan
Kerkhoff merupakan pemakaman terbesar kedua tentara Belanda setelah yang
pertama terbesar di Belanda. Kuburan Kerkhoff menjadi objek wisata
menarik, khususnya bagi wisatawan mancanegara asal Belanda.
Pada masa pendudukan Hindia Belanda, Masjid Agung Baiturrahman dikuasai tentara Belanda. Namun, pada periode pertama perang tersebut pada tahun 1873-1874, masyarakat Aceh berhasil menahan serangan Belanda. Johan Harmen Rodolf Kohler yang merupakan jenderal Belanda yang memimpin Perang Aceh kemudian terbunuh dan dimakamkan di Kerkhoff, Banda Aceh. Banyak hal menarik dapat ditemui di kompleks pemakaman ini. Seperti kisah para prajurit semasa hidupnya sampai pada saat dikubur. Semuanya diceritakan sekilas pada batu nisan sehingga makam ini seolah-olah sedang bercerita tentang masa hidupnya.
Ada yang unik di tengah-tengah kuburan tentara Belanda itu, terdapat sebuah kuburan yang terpisah dari yang lainnya, yaitu kuburan Meurah Pupok, satu-satunya putra kesayangan Sultan Iskandar Muda. Meurah Pupok dihukum rajam oleh ayahnya sendiri Sultan Iskandar Muda karena berbuat zina. Meurah Pupok berbuat zina dengan istri seorang perwira muda yang menjadi pelatih dari angkatan perang Aceh, kemudian perwira tersebut melapor kepada Sultan Iskandar Muda untuk dilakukan penyelidikan. Akhirnya Meurah Pupok tertangkap dan dihukum rajam sampai mati oleh Sultan Iskandar Muda selaku ayahnya di depan umum, makam Kerkhoff tidak saja bukti nyata kepahlawanan rakyat Aceh melawan penjajah tetapi juga merupakan bukti nyata keadilan Sultan Iskandar Muda dalam menjunjung tinggi hukum di masa pemerintahannya.
Pada masa pendudukan Hindia Belanda, Masjid Agung Baiturrahman dikuasai tentara Belanda. Namun, pada periode pertama perang tersebut pada tahun 1873-1874, masyarakat Aceh berhasil menahan serangan Belanda. Johan Harmen Rodolf Kohler yang merupakan jenderal Belanda yang memimpin Perang Aceh kemudian terbunuh dan dimakamkan di Kerkhoff, Banda Aceh. Banyak hal menarik dapat ditemui di kompleks pemakaman ini. Seperti kisah para prajurit semasa hidupnya sampai pada saat dikubur. Semuanya diceritakan sekilas pada batu nisan sehingga makam ini seolah-olah sedang bercerita tentang masa hidupnya.
Ada yang unik di tengah-tengah kuburan tentara Belanda itu, terdapat sebuah kuburan yang terpisah dari yang lainnya, yaitu kuburan Meurah Pupok, satu-satunya putra kesayangan Sultan Iskandar Muda. Meurah Pupok dihukum rajam oleh ayahnya sendiri Sultan Iskandar Muda karena berbuat zina. Meurah Pupok berbuat zina dengan istri seorang perwira muda yang menjadi pelatih dari angkatan perang Aceh, kemudian perwira tersebut melapor kepada Sultan Iskandar Muda untuk dilakukan penyelidikan. Akhirnya Meurah Pupok tertangkap dan dihukum rajam sampai mati oleh Sultan Iskandar Muda selaku ayahnya di depan umum, makam Kerkhoff tidak saja bukti nyata kepahlawanan rakyat Aceh melawan penjajah tetapi juga merupakan bukti nyata keadilan Sultan Iskandar Muda dalam menjunjung tinggi hukum di masa pemerintahannya.
No comments:
Post a Comment