Tuesday, December 4, 2012

TARI RANUP LAMPUAN
















Tari Ranup Lampuan merupakan salah satu karya seni monumental yang dilahirkan oleh para seniman Aceh. Meski hampir selalu menjadi suguhan utama dalam setiap upacara penyambutan tamu di Aceh, namun tidak banyak masyarakat Aceh yang tahu tentang asal usul dan siapa pencipta tari ini.

Tari Ranup Lampuan diciptakan tahun 1959 oleh almarhum Yuslizar, yang lahir di Banda Aceh pada 23 Juli 1937. Selain menciptakan TRL, Yuslizar juga menciptakan Tari Meusare-sare, Bungong Sieyueng-yueng, Tron U Laot, Poh Kipah, Tari Rebana, dan Sendratari Cakra Donya Iskandar Muda.

Tari ini, pada mulanya hanya terdapat di Kotamadya Banda Aceh. Akan tetapi dengan cepat tersebar ke kabupaten dan kota lainnya di seluruh Aceh. Tari yang diangkat dengan latar belakang kebiasaan masyarakat Aceh menyambut tamu ini setiap gerakannya mempunyai arti tersendiri. Seperti gerakan salam sembah, memetik sirih lalu membuang tangkainya, membersihkan sirih, menyapukan kapur, lalu memberi gambir dan pinang.

Pada awalnya, tari ini tidak menggunakan selendang sebagai properti, dan penarinya memakai sanggul Aceh yang tinggi dihiasi hiasan kepala. Tarian yang berdurasi tiga sampai sembilan menit ini diiringi orkestra atau band. Hingga kini tarian ini eksis di Aceh, begitu juga dengan Tari Meusare-sare yang juga diciptakan Yuslizar.

Ranub Lampuan merupakan kreasi mentradisi setelah menjalani proses panjang untuk menjadi tari tradisi dengan terus menyesuaikan diri sesuai zaman. Maka tahun 1959 ketika tim kesenian Aceh akan melakukan lawatan kerajaan ke Malaysia dalam rangka pertukaran cendramata, tari Ranub Lampuan dimodis dengan menambah tiga orang penari pria, dua penari sebagai pemegang pedang dan satu penari sebagai pemegang vandel. Ranub Lampuan awalnya ditampilkan khusus di atas pentas (stage). Pertunjukan tersebut diadakan di meuligoe gubernur dengan menyaiapkan pentas khusus untuk penampilan tari ini. Ketika Lembaga Kebudayaan Aceh (LKA) menggalakkan adat-adat Aceh, tarian Ranup Lampuan mulai tampil di luar halaman.

No comments: